Pertengkaran merupakan bagian dari setiap hubungan
(atau paling tidak memang seharusnya ada). Belajar caranya bertengkar
atau tidak setuju secara konstruktif adalah bagian penting dalam menjaga
keberlangsungan sebuah hubungan. Tentu, membanting pintu dan tidak
keluar dari kamar selama berjam-jam terdengar sangat lucu, dan ya,
menginap di rumah saudara selama sepekan akan membuat Anda nyaman, namun
kedua pilihan tersebut hampir tidak memberikan manfaat.
Berikut adalah 5 cara untuk berhenti bertengkar dan mulai berbicara, sebelum semuanya bertambah buruk.
Berbicaralah menggunakan kata "aku"
Ini adalah saran yang sudah kuno, namun bermanfaat. Menggunakan pernyataan dengan kata "aku" dapat membuat Anda terhindar dari perkataan yang membuat Anda menyesal nantinya, seperti, “Kamu sangat malas dan yang kamu kerjakan hanyalah menonton TV!” kemudian gantilah pernyataan itu dengan “Aku merasa terabaikan saat kamu tidak membantuku mengerjakan pekerjaan rumah.” Terasa berbeda bukan?
Hindari sikap kasar
Banyak dari kita mencoba dan menggunakan humor untuk meredakan situasi, memang hebat, hanya saja... Jangan menjadi kasar. Ketegangan masih tinggi, jadi apa yang Anda pikirkan tentang lelucon kasar soal perceraian bisa disalahartikan lewat cara yang salah.
Tidak merespon terkadang menjadi respon terbaik
Saat sedang marah, frustrasi, terluka, atau bahkan lelah, kita bisa dengan cepat tidak terkendali. Ketika Anda sedang tidak setuju dengan pasangan Anda dan merasa Anda akan lepas kendali, ingatlah bahwa terkadang hal terbaik yang perlu dilakukan adalah dengan tidak mengatakan apa pun. Selalu ada hari esok untuk mengatakan apa yang Anda rasakan dengan cara yang membangun ataupun bijaksana, yang langsung ke pokok permasalahan.
Selalu ada hari esok
Terkadang saat kita sedang bertengkar, kita merasa harus mengatakan semua kesalahan, atau melepaskan setiap rasa frustrasi yang kita rasakan sepanjang hubungan, karena kita berpikir bahwa pertengkaran ini merupakan satu-satunya kesempatan yang kita punya untuk mengungkapkan semuanya.
Hal itu tidaklah benar. Mungkin kita memang terbiasa tidak membuang waktu, namun dalam beberapa kasus, Anda perlu menundanya untuk esok. Atau pekan depan. Atau bulan depan. Manfaatkanlah waktu untuk berpikir mengenai apa yang ingin Anda katakan dan apa yang sangat mengganggu Anda, lalu ungkapkanlah (Anda pasti bisa melakukannya) saat Anda dan pasangan sudah siap untuk saling berbicara.
Ambil napas
Saran yang sudah basi. Namun menghirup napas dalam-dalam sebanyak 10 kali, sangatlah membantu Anda.
Berikut adalah 5 cara untuk berhenti bertengkar dan mulai berbicara, sebelum semuanya bertambah buruk.
Berbicaralah menggunakan kata "aku"
Ini adalah saran yang sudah kuno, namun bermanfaat. Menggunakan pernyataan dengan kata "aku" dapat membuat Anda terhindar dari perkataan yang membuat Anda menyesal nantinya, seperti, “Kamu sangat malas dan yang kamu kerjakan hanyalah menonton TV!” kemudian gantilah pernyataan itu dengan “Aku merasa terabaikan saat kamu tidak membantuku mengerjakan pekerjaan rumah.” Terasa berbeda bukan?
Hindari sikap kasar
Banyak dari kita mencoba dan menggunakan humor untuk meredakan situasi, memang hebat, hanya saja... Jangan menjadi kasar. Ketegangan masih tinggi, jadi apa yang Anda pikirkan tentang lelucon kasar soal perceraian bisa disalahartikan lewat cara yang salah.
Tidak merespon terkadang menjadi respon terbaik
Saat sedang marah, frustrasi, terluka, atau bahkan lelah, kita bisa dengan cepat tidak terkendali. Ketika Anda sedang tidak setuju dengan pasangan Anda dan merasa Anda akan lepas kendali, ingatlah bahwa terkadang hal terbaik yang perlu dilakukan adalah dengan tidak mengatakan apa pun. Selalu ada hari esok untuk mengatakan apa yang Anda rasakan dengan cara yang membangun ataupun bijaksana, yang langsung ke pokok permasalahan.
Selalu ada hari esok
Terkadang saat kita sedang bertengkar, kita merasa harus mengatakan semua kesalahan, atau melepaskan setiap rasa frustrasi yang kita rasakan sepanjang hubungan, karena kita berpikir bahwa pertengkaran ini merupakan satu-satunya kesempatan yang kita punya untuk mengungkapkan semuanya.
Hal itu tidaklah benar. Mungkin kita memang terbiasa tidak membuang waktu, namun dalam beberapa kasus, Anda perlu menundanya untuk esok. Atau pekan depan. Atau bulan depan. Manfaatkanlah waktu untuk berpikir mengenai apa yang ingin Anda katakan dan apa yang sangat mengganggu Anda, lalu ungkapkanlah (Anda pasti bisa melakukannya) saat Anda dan pasangan sudah siap untuk saling berbicara.
Ambil napas
Saran yang sudah basi. Namun menghirup napas dalam-dalam sebanyak 10 kali, sangatlah membantu Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar