Mulut tidak hanya sebagai alat untuk menyantap makanan yang tersedia di meja makan. Lebih dari itu, mulut merupakan media sosial untuk menyampaikan pesan kepada lawan bicara.
Dan tahukah Anda jika mulut juga bisa digunakan untuk mendeteksi bakat gemuk seseorang?
Baru-baru ini tim peneliti dari Cedars-Sinai Hospital melakukan tes bau mulut kepada lebih dari 700 orang. Dari tes tersebut peneliti menemukan 4 komposisi gas penyusun bau mulut seperti kadar hidrogen tinggi, kadar metana tinggi, kadar keduanya tinggi dan kedua kadar yang sama-sama rendah.
Setelah dianalisa lebih lanjut, peneliti menemukan bahwa partisipan yang memiliki kadar hidrogen dan metana yang sama-sama tinggi, cenderung memiliki Indeks Massa Tubuh yang lebih tinggi.
Ini berarti, partisipan yang memiliki karakter bau mulut seperti ini cenderung lebih gemuk daripada yang lain. Bahkan tingginya kadar hidrogen dan metana tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan mikroorganisme di dalam saluran cerna.
Menurut peneliti, ketidakseimbangan ini bisa berdampak pada penyerapan lebih banyak kalori sehingga seseorang berpotensi mengalami kelebihan berat badan.
Ruchi Mathur, selaku ketua penelitian menyampaikan kepada media, “ Ini adalah penelitian berskala besar pertama yang meneliti hubungan antara produksi gas dan berat badan, “ seperti dilansirDailymail.
Peneliti berharap temuan ini bisa membuka peluang baru untuk mengatasi kegemukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar