Oktober 03, 2013

Bercerai atau ‘Putus’ Cinta Berisiko Buruk bagi Kesehatan lho!

Bercerai atau putus cinta dengan pasangan memang meninggalkan ‘luka’ di hati bagi beberapa orang, namun hal tersebut juga bisa mengganggu kesehatan mental pria.
Mereka yang memilih mengakhiri suatu hubungan cinta dengan pasangan cenderung memiliki tingkat yang lebih tinggi mengalami depresi, dan bunuh diri jika tidak ada dukungan sosial di sekitarnya.
Karena sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa pria yang bercerai atau putus cinta dengan pasangan memiliki 39% kecenderungan untuk bunuh diri dibandingkan dengan pria yang hidup bahagia dengan pasangannya.
Dr. Daniel S. Felix, dari University of Nebraska, AS, yang melakukan penelitian ini, mengatakan bahwa para ahli kesehatan harus mengetahui bahwa perceraian memiliki hubungan dengan kesehatan mental bagi pria.
Selain itu, bercerai dengan pasangan juga memicu perubahan mood negatif yang drastis mulai dari menjadi peminum alkohol, malas bekerja, kurang tidur dan membenci teman-teman yang ada di sekitarnya serta memicu kondisi kesehatan yang buruk sehingga mudah terserang penyakit.
Maka dari itu, peneliti menghimbau kepada seluruh ahli kesehatan dirumah sakit untuk lebih peka terhadap penyakit yang memiliki dasar psikologis dalam perceraian. Mereka menyarankan untuk terus memberi penyuluhan tentang pentingnya nutrisi, olahraga, dan kualitas tidur bagi para pasien yang diketahui telah bercerai.
Profesor Ridwan Shabsigh dari Cornell University, AS, mengatakan, “Persepsi yang menyebutkan pria lebih tangguh dan tahan terhadap trauma psikologis daripada wanita, harus dipatahkan. Sebab faktanya, pria lebih mudah terpengaruh secara substansial oleh trauma psikologis dan aktivitas kehidupan yang negatif seperti, bercerai, kebangkrutan, perang dan kematian.”

Menurut profesor Ridwan, penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk melihat prevalensi dan dampak dari efek perceraian tersebut sehingga berguna sebagai pedoman bagi seluruh praktisi kesehatan. Hasil dari penelitian ini juga telah diterbitkan di Journal of Men’s Health beberapa waktu lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar