Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa tidur sangat baik untuk meningkatkan kualitas kesehatan seseorang, namun ada juga tidur yang justru merugikan kesehatan lho!
Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa orang-orang yang yang terlalu banyak atau terlalu sedikit waktu tidur lebih mungkin untuk terkena berbagai kondisi fisik dan psikologis yang berisiko pada penyakit mematikan seperti misalnya penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, obesitas, dan penyakit mental.
Bahkan hasil penelitian menyimpulkan, tidur yang terlalu lama lebih besar risikonya terkena penyakit mematikan daripada kurang tidur.
“Sebuah gaya hidup sehat harus seimbang antara diet dan olahraga, tetapi kapan dan bagaimana Anda tidur juga sama pentingnya dengan apa yang Anda makan atau bagaimana Anda berolahraga,” kata Dr. M. Safwan Badr, MD, yang melakukan penelitian ini sekaligus seorang ahli kesehatan tidur diAmerican Academy of Sleep Medicine .
Untuk melakukan penelitian, Badr dibantu rekan-rekannya menganalisa catatan kesehatan lebih dari 54.000 orang Amerika yang berusia diatas 45 tahun.
Badr mengatakan, hampir 30% diantaranya memiliki waktu tidur yang kurang selama 24 jam dan 60% memiliki waktu tidur yang optimal yaitu antara 6-9 jam, sementara sisanya memiliki waktu tidur lebih dari 10 jam sehari.
Lalu para peneliti melihat catatan kesehatan mereka yang memiliki waktu tidur lebih dari 10 jam, dan menemukan bahwa mereka didiagnosis beberapa penyakit kronis berbahaya seperti penyakit jantung koroner, dan stroke.
“Penting bagi orang dewasa untuk menjaga waktu tidurnya selama 7-9 jam semalam agar mendapatkan kualitas tidur dan kesehatan yang baik,” ujar Badr.
Seorang ahli penyakit kronis Dr. Janet Croft dari U.S. Centres for Disease Control and Prevention, mengatakan, “Beberapara hubungan antara durasi tidur yang tidak sehat dan penyakit kronis sebagian disebabkan oleh tekanan mental dan obesitas.”
“Ini menunjukan bahwa dokter harus mempertimbangkan faktor kesehatan mental dan berat badan seseorang untuk menentukan durasi tidur yang sehat bagi pasien dengan penyakit kronis,” sambung Croft dalam menanggapi penelitian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar