Terdapat sejumlah klaim yang menyatakan bahwa Google Glass berisiko bagi privasi orang, namun apakah gadget ini juga berisiko bagi pengguna jalan raya? Kemungkinannya sih iya, menurut California Highway Patrol (CHP).
Cecilia Abadie, salah seorang pengguna awal Google Glass, baru-baru ini ditilang oleh polisi karena mengemudi dengan kecepatan tinggi. Dan polisi juga menulis pelanggaran lainnya yang dilakukan Cecilia -- “mengemudi dengan monitor yang terlihat oleh si pengemudi.” Sebuah pernyataan yang dirilis CHP membenarkan perihal kejadian tersebut, dan menyatakan mengemudi dengan layar video dekat kursi kemudi melanggar undang-undang negara bagian California.
Pengguna Google Glass lainnya, Chris Barrett, baru-baru ini menulis mengenai pengalamannya mengemudi di wilayah East Coast, Amerika Serikat. Ketika ia pertama kali memiliki Google Glass, ia juga merasa tidak yakin dengan tuduhan polisi lalu lintas mengenai gadget tersebut.
“Ketika saya masuk ke dalam mobil, hal pertama yang saya cari di Google menggunakan Glass adalah “Apakah Anda diperbolehkan menggunakan Glass saat sedang mengemudi?” ujar Barrett kepada ABC News. Glass tidak memiliki jawaban terhadap pertanyaan tersebut, mengingat gadget tersebut merupakan produk yang masih sangat baru dan tidak ada undang-undang yang menyatakan secara spesifik komputer wearable buatan Google tersebut ilegal. “Namun saya ingin sangat berhati-hati, sehingga saya melepaskan Google Glass dan saya berikan kepada teman saya.”
Para anggota legislatif di Inggris sibuk mendiskusikan apakah pengemudi mobil harus dilarang menggunakan Glass. Namun masih belum jelas apa pilihan para anggota legislatif di Amerika Serikat. Juru bicara Komisi Bidang Transportasi dan Infrastruktur Parlemen Amerika Serikat (Congressional Committee for Transportation and Infrastructure) mengatakan isu tersebut belum didiskusikan.
Seorang juru bicara Google mengatakan kepada ABC News bahwa para pengguna “harus selalu menggunakan Glass secara bijaksana dan memprioritaskan keselamatan diri mereka serta orang lain.”
“Lebih luasnya, Glass diciptakan untuk menghubungkan Anda lebih dekat dengan dunia di sekitar Anda, bukan untuk mengalihkan perhatian Anda dari hal tersebut,” ujar juru bicara Google dalam sebuah pernyataan. “Sekarang merupakan masa awal bagi Glass dan kami menantikan tanggapan dari Explorer (pengguna Glass) dan pihak-pihak lainnya demi peluncuran yang lebih besar lagi tahun depan.”
Meskipun Barrett tidak menganggap Glass sebagai pengganggu konsentrasi saat mengemudi, ia memahami bagaimana hal tersebut menjadi isu yang diperdebatkan. “Jika Google memberikan Glass kepada dua juta orang dan setiap orang mengemudi sambil mengenakan Glass, hal itu akan menjadi sangat menakutkan,” ujar Barrett. “Perilisan secara terbatas ditujukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut terlebih dahulu.”
Selain itu, Barrett memandang pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagai motivator besar bagi Google untuk menyempurnakan Glass.
“Akan menjadi satu hal yang sangat luar biasa jika ada mode mengemudi untuk Glass, seperti halnya ponsel yang memiliki mode pesawat (airplane mode),” ujarnya. “Mungkin Anda tidak perlu melihat semua tweet dan pesan, namun Anda pastinya menginginkan masih bisa mengatur lagu apa yang sedang Anda putar.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar