Persaingan pada industri telepon seluler membuat produsen makin bersemangat menyajikan fitur andalan sebagai pemantik minat konsumen. Salah satunya, layanan bagi peminat fotografi atau sekadar penyuka foto yang mengabadikan momentum dalam kehidupannya dalam bentuk gambar.
Di Indonesia sendiri, para peminat dunia fotografi terus berkembang. Mereka membangun komunitas. Selain berbagi ilmu tentang dunia pemotretan, mereka juga membuat event berburu foto bersama.
Produsen telepon pintar merespons fenomena yang berkembang ini melalui tawaran ponsel dengan fasilitas kamera berkualitas. Bahkan beberapa produsen telah membekali ponsel buatannya dengan kamera yang memiliki resolusi 41-megapixel. Resolusi kamera yang cukup besar untuk ukuran sebuah ponsel.
"Strategi vendor ponsel ini sebenarnya mewakili tren [mobile photography] yang berkembang belakangan," ujar fotografer profesional, Yulianus Ladung, di sela pameran Indocomtech 2013, Jakarta, Rabu (30/10) malam.
Hal tersebut, kata dia, membuat ponsel kini tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi semata, melainkan menjelma menjadi sarana mengabadikan momentum penting. Maklum, sering kali saat berpergian, seorang pecinta fotografi bertemu objek menarik untuk diabadikan. Namun, kamera DSLR tak selalu tersimpan dalam tas.
"Di situlah peran ponsel mengisi kebutuhan kita yang memang menyukai dunia foto," ucap pria yang memiliki spesialisasi memotret profil perusahaan ini.
Namun demikian, sambung dia, aktivitas mobile photography harus juga diiringi kemampuan dasar dalam memotret. Minimal, penyuka mobile photography harus memahami teknik pengambilan sudut serta teknik pencahayaan yang tepat. Dengan begitu, bukan tidak mungkin foto yang dihasilkan bisa setara atau bahkan lebih baik dari hasil kamera DSLR.
"Tentu hal itu didapat setelah melalui proses latihan terus-menerus. Kita tidak bisa bagus dalam menjalani suatu hal jika tidak mau berlatih. Termasuk dalam fotografi," terang dia.
Selain soal teknik pengambilan gambar, sambung Yulianus, hal penting lain yang perlu diperhatikan pecinta mobile photography adalah penggunaan ponsel yang tepat. Tujuannya agar bisa mengambil peran sebagai pengambil gambar dengan mutu prima.
"Jadi, sebelum membeli ponsel sebaiknya perhatikan resolusi kamera, kapasitas memori, serta ketersediaan aplikasi pendukung untuk mengedit foto," papar dia.
Masalah selanjutnya, kata Yulianus, aktivitas memotret yang dilakukan setiap hari menuntut tempat penyimpanan besar. Maklum, kapasitas memori ponsel sangat terbatas, yaitu sekitar 16-64 MB.
Bahkan beberapa ponsel tidak memiliki fasilitas penambahan memori. Dengan begitu, memiliki tempat penyimpanan yang aman dan besar harus jadi prioritas juga agar hasil karya bisa dinikmati dalam waktu tak terbatas.
"Ini juga dilakukan untuk menghindari ponsel kehilangan memori. Jika memori sudah terpakai lebih dari setengahnya, aplikasi lain pada ponsel biasanya akan semakin berat kalau digunakan," tutur dia.
Dalam hal ini, lanjut Yulianus, menyimpan foto secara online bisa jadi pilihan. Selain aman, hasil karya juga bisa dipamerkan ke sesama pengguna internet. Promosi karya secara gratis pun bisa dilakukan.
"Ada banyak layanan penyimpanan foto yang bisa dimanfaatkan dan gratis," saran dia.
Bagi pecinta fotografi yang ingin mengabadikan karyanya untuk kepentingan koleksi pribadi, lanjut dia, layanan Flickr layak menjadi pilihan. Sebab, situs berbagi foto tersebut memiliki jasa penyimpanan gratis yang mempunyai kapasitas cukup besar, yaitu mencapai 1 terabyte.
Selain itu, Flickr juga mampu melindungi karya cipta foto yang sudah diunggah ke internet. Situs berbagi foto ini memiliki fitur yang dapat membuat foto tidak bisa disalin orang lain setelah tayang di internet.
“Kalau sifatnya gratis, kapasitas besar, dan tak mau dicuri orang, Flickr jadi salah satu tempat penyimpanan yang saya sarankan," tukas dia. (Heru Budhiarto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar