Agustus 22, 2013

Langkah-langkah Membuat Anggaran Renovasi Rumah

Rumah, seperti juga pemiliknya, memerlukan pembaharuan alias renovasi. Namun pemilik rumah pasti ingin menggunakan bahan bangunan berkualitas baik, sementara biayanya selalu meningkat setiap tahun. Lalu bagaimana caranya agar kita bisa membuat rumah makin nyaman dengan biaya yang masuk akal?

Terdapat berbagai macam alasan mengapa rumah memerlukan renovasi. Di antaranya adalah bertambahnya jumlah penghuni rumah sehingga memerlukan kamar tambahan, terdapat kerusakan yang cukup membahayakan misalnya atap rumah bocor atau pintu digerogoti rayap, atau hanya ingin memperindah maupun mengubah fungsi suatu ruang. Buatlah alasan tersebut menjadi suatu tujuan pasti, sebagai target renovasi yang tidak bisa diubah maupun ditambah.

Mengapa tidak bisa diubah dan ditambah? Karena berdasarkan sejumlah pengalaman, biaya renovasi rumah selalu membengkak karena tujuannya bertambah. Misalnya yang semula hanya ingin cat ulang rumah akhirnya malah juga mengubah interior.

Setelah menentukan target atau tujuan renovasi, mulailah menghitung anggarannya. Buatlah rincian pengeluaran kebutuhan renovasi sedetail mungkin dari jasa pengerjaan hingga biaya material. Lalu jangan lupa sisihkan dana tambahan sekitar 10 persen dari total pengeluaran.

Biaya pengerjaan : Rp …..
Biaya Material A : Rp …
Biaya Material B : Rp …
Biaya Material C : Rp ….
Subtotal biaya renovasi : Rp A
Biaya lain-lain 10% x A : Rp B
TOTAL Biaya renovasi : Rp A+B

Karena ada banyak ragam material renovasi yang tersedia di pasaran, maka perhitungan biaya material bisa dilakukan dengan dua pendekatan.

Pendekatan pertama adalah dengan menentukan berapa anggaran Anda untuk renovasi, kemudian kita pilih produk material yang harganya masih di dalam anggaran tersebut. Misalnya tujuan renovasi keluarga X adalah mengecat ulang rumah secara menyeluruh dengan budget material sebesar Rp10 juta. Diperkirakan ada 10 kaleng cat yang besar yang mereka butuhkan. Maka keluarga X harus memilih merek cat yang harga per kalengnya tidak lebih dari Rp1 juta.

Pendekatan kedua adalah dengan menentukan material yang dibutuhkan, baru mengumpulkan dananya. Misal keluarga Y ingin menggunakan cat dengan warna unik yang artinya harus dioplos. Harga per kaleng besar sekitar Rp2,5 juta. Maka diperlukan dana sekitar Rp25 juta hanya untuk membeli catnya saja.

Pastikan semua material sudah tersedia ketika tukang akan mulai bekerja agar renovasi dapat cepat selesai. Biasanya yang membuat anggaran renovasi membengkak adalah saat ada perubahan produk yang dipakai, atau target renovasi yang tiba-tiba berubah atau bertambah. Maka hindari kalimat "mumpung ada tukang, sekalian deh kita renovasi."

Kita harus realistis dalam menentukan prioritas renovasi dan penentuan material yang akan digunakan. Jika dana terbatas, lakukan renovasi secara bertahap dan rajinlah berburu material yang bagus dengan harga cukup murah.

Terakhir, fokus pada tujuan utama. Jika ternyata memiliki keinginan tambahan, cek dulu apakah dananya tersedia. Jangan sampai terlena dengan renovasi rumah sehingga sampai berutang yang cicilannya memberatkan Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar