Saat Marie Massey menjalani persalinan lebih awal, dia bertanya-tanya apakah menjaga kakinya tetap tertutup bisa berguna menghindari kelahiran prematur. “Anda hanya berpikir hal yang bodoh,” ujarnya.Faith akhirnya lahir juga, dan dia hanya memiliki berat 15 ounce (setara dengan 425 gram) – lebih kecil dari sepotong roti. “Mereka tidak menaruh harapan bayi itu akan hidup, tapi saya yakin dia akan tetap hidup. Karena saya tahu itu,” kata Massey kepada ABC News.
Hari sebelumnya, Massey yang berusia 42 tahun memutuskan untuk ada di rumah dan tidak bekerja karena dia merasa tidak enak badan. Dia tengah mengandung 23 pekan dan memutuskan untuk mengambil libur satu hari dari pekerjaannya, jadi dia berencana untuk kembali ke perjalanan rutinnya menuju Manhattan pada hari berikutnya.
Tapi ketika berada di kereta api dari rumahnya di Princeton, N.J., dia merasa tidak enak badan. Dia hampir meminta petugas untuk menghentikan kereta, dia tidak ingin membuat semua orang terlambat bekerja, katanya. Dia bisa menunggu 30 menit lagi, ujarnya dalam hati.
Begitu dia sampai di bank tempatnya bekerja, dia bersandar di kursi dan mengusap perutnya.
Saat itulah rekan kerjanya melihat ke arahnya dan mengatakan sesuatu yang tidak saya percaya: “Sepertinya anda melahirkan.” “Saya berkata, ‘Benarkah? Tidak mungkin. Anda salah’,” kata Massey, mengingat rekan kerjanya mengatakan bahwa dia “tampak” seperti istrinya sebelum dia melahirkan.
Massey menelpon dokter, yang menyarankannya untuk segera pergi ke NYU Langone Medical Center. Kemudian taksi membawanya ke rumah sakit tersebut, dia berbaring di tempat tidur dan menjalani USG.
“Oh, saat itulah semuanya dimulai,” kata Massey.
Mencoba untuk membuat Massey tenang, seorang perawat memberinya nama hewan peliharaan, “ayam,” dan menyuruhnya bersantai. Kemudian, Massey mengatakan bahwa dia merasakan sedikit tekanan, dan suster menyuruhnya untuk tetap tenang karena dia akan segera kembali.
Beberapa menit kemudian, ruangan penuh dengan dokter, yang mengatakan bahwa bayi yang dikandungnya berada diposisi untuk keluar. Mereka mencoba memasukkan pil untuk menghentikan persalinan Massey, tapi itu tidak ada hasilnya.
Faith lahir pada pukul 16:43 waktu setempat pada 7 Maret. Dia bahkan tidak dilahirkan di ruang bersalin.
Setelah Massey mencium bayi mungilnya, para dokter mengatakan kepadanya bahwa bayi yang lahir di usia kandungan 23 pekan jarang bisa bertahan hidup, dan jika ternyata lahir, mereka berisiko mengalami cerebral palsy (kelumpuhan otak), pendarahan di otak dan komplikasi lainnya.
“Prosedur terus berlanjut,” kata Massey. “Saya berbaring di sana, dan saya tetap berkata kepada mereka, ‘Dia akan baik-baik saja. Tidak usah khawatir.’ Mereka mengatakan, ‘Tapi anda tidak mengerti Ny. Massey. Tidak ada kesempatan untuknya’.”
Massey bercanda “seperti orang bodoh” dia dengan tenang meminta para dokter untuk memberi putrinya oksigen, steroid dan apa pun yang bisa membantunya.
Dia ingat sebuah mimpi yang dia alami tadi malam sebelum dia melahirkan. Di dalam mimpinya, dia mengatakan Tuhan berkata kepadanya bahwa dia akan menjaga putrinya, tapi dia harus memiliki “keyakinan” atau “Faith.” Dan dari situlah awal putrinya diberi nama Faith.
Seorang dokter bersalin (Neonatologist), Dr. Michael Espiritu, di NYU Langone mengatakan bahwa Faith adalah bayi paling kecil yang pernah dia temui dan dia punya banyak pekerjaan untuk menanganinya. Dia lahir lebih cepat karena ada infeksi di plasenta Massey. Meskipun para dokter sering memberi steroid kepada ibu yang akan melahirkan secara prematur untuk meningkatkan pertumbuhan paru-paru pada saat sebelum kelahiran, Faith lahir segera setelah dokter memberitahukan Massey mengenai keadaan darurat tersebut.
“Tepat ketika kami mulai berbicara dengannya, semua terjadi sangat cepat,” kata Espiritu.
Bayi yang lahir prematur hanya memiliki kesempatan 20 persen untuk bertahan hidup, kata Espiritu. Dan hanya lima persen bertahan tanpa kerusakan otak yang signifikan.
Keesokan harinya, Massey bangun untuk melihat Faith. Di lift, perawat melihatnya dan mengatakan bahwa dia membutuhkan seseorang untuk menemaninya ke bawah. Dia baru saja melahirkan. Dia mengatakan kepada mereka bahwa dia akan menunggum tapi akhirnya dia pergi. Dia ingian meihat bayi perempuannya, bahkan dia tidak bisa menahan dirinya.
Faith tampak berwarna merah cerah, dengan kulit yang tembus pandang dan belum terbentuk secara sempurna, ungkap Massey. Dia berada di dalam inkubator dengan lampu berwarna ungu terang, dan terdapat ventilator untuk membantunya bernapas lewat paru-parunya yang masih prematur.
“Saluran pernapasannya adalah yang terkecil dari yang kami punya,” kata Espiritu.
Tubuh kecil Faith ditutupi bahan yang membungkusnya untuk membuatnya tetap hangat. Beberapa hari kemudian, Massey bisa kembali ke rumah, tapi Faith harus tetap di rumah sakit untuk beberapa bulan ke depan.
Massey menghabiskan cuti hamilnya meninggalkan Manhattan untuk menjaga Faith. Ketika dia kembali bekerja, bosnya mengizinkannya untuk mengambil waktu istirahat makan siang selama dua jam untuk mengunjungi unit perawatan intensif neonatal. Para bayi dan orangtua datang dan pergi, tapi Faith dan Massey tetap di sana.
Hari sebelumnya, Massey yang berusia 42 tahun memutuskan untuk ada di rumah dan tidak bekerja karena dia merasa tidak enak badan. Dia tengah mengandung 23 pekan dan memutuskan untuk mengambil libur satu hari dari pekerjaannya, jadi dia berencana untuk kembali ke perjalanan rutinnya menuju Manhattan pada hari berikutnya.
Tapi ketika berada di kereta api dari rumahnya di Princeton, N.J., dia merasa tidak enak badan. Dia hampir meminta petugas untuk menghentikan kereta, dia tidak ingin membuat semua orang terlambat bekerja, katanya. Dia bisa menunggu 30 menit lagi, ujarnya dalam hati.
Begitu dia sampai di bank tempatnya bekerja, dia bersandar di kursi dan mengusap perutnya.
Saat itulah rekan kerjanya melihat ke arahnya dan mengatakan sesuatu yang tidak saya percaya: “Sepertinya anda melahirkan.” “Saya berkata, ‘Benarkah? Tidak mungkin. Anda salah’,” kata Massey, mengingat rekan kerjanya mengatakan bahwa dia “tampak” seperti istrinya sebelum dia melahirkan.
Massey menelpon dokter, yang menyarankannya untuk segera pergi ke NYU Langone Medical Center. Kemudian taksi membawanya ke rumah sakit tersebut, dia berbaring di tempat tidur dan menjalani USG.
“Oh, saat itulah semuanya dimulai,” kata Massey.
Mencoba untuk membuat Massey tenang, seorang perawat memberinya nama hewan peliharaan, “ayam,” dan menyuruhnya bersantai. Kemudian, Massey mengatakan bahwa dia merasakan sedikit tekanan, dan suster menyuruhnya untuk tetap tenang karena dia akan segera kembali.
Beberapa menit kemudian, ruangan penuh dengan dokter, yang mengatakan bahwa bayi yang dikandungnya berada diposisi untuk keluar. Mereka mencoba memasukkan pil untuk menghentikan persalinan Massey, tapi itu tidak ada hasilnya.
Faith lahir pada pukul 16:43 waktu setempat pada 7 Maret. Dia bahkan tidak dilahirkan di ruang bersalin.
Setelah Massey mencium bayi mungilnya, para dokter mengatakan kepadanya bahwa bayi yang lahir di usia kandungan 23 pekan jarang bisa bertahan hidup, dan jika ternyata lahir, mereka berisiko mengalami cerebral palsy (kelumpuhan otak), pendarahan di otak dan komplikasi lainnya.
“Prosedur terus berlanjut,” kata Massey. “Saya berbaring di sana, dan saya tetap berkata kepada mereka, ‘Dia akan baik-baik saja. Tidak usah khawatir.’ Mereka mengatakan, ‘Tapi anda tidak mengerti Ny. Massey. Tidak ada kesempatan untuknya’.”
Massey bercanda “seperti orang bodoh” dia dengan tenang meminta para dokter untuk memberi putrinya oksigen, steroid dan apa pun yang bisa membantunya.
Dia ingat sebuah mimpi yang dia alami tadi malam sebelum dia melahirkan. Di dalam mimpinya, dia mengatakan Tuhan berkata kepadanya bahwa dia akan menjaga putrinya, tapi dia harus memiliki “keyakinan” atau “Faith.” Dan dari situlah awal putrinya diberi nama Faith.
Seorang dokter bersalin (Neonatologist), Dr. Michael Espiritu, di NYU Langone mengatakan bahwa Faith adalah bayi paling kecil yang pernah dia temui dan dia punya banyak pekerjaan untuk menanganinya. Dia lahir lebih cepat karena ada infeksi di plasenta Massey. Meskipun para dokter sering memberi steroid kepada ibu yang akan melahirkan secara prematur untuk meningkatkan pertumbuhan paru-paru pada saat sebelum kelahiran, Faith lahir segera setelah dokter memberitahukan Massey mengenai keadaan darurat tersebut.
“Tepat ketika kami mulai berbicara dengannya, semua terjadi sangat cepat,” kata Espiritu.
Bayi yang lahir prematur hanya memiliki kesempatan 20 persen untuk bertahan hidup, kata Espiritu. Dan hanya lima persen bertahan tanpa kerusakan otak yang signifikan.
Keesokan harinya, Massey bangun untuk melihat Faith. Di lift, perawat melihatnya dan mengatakan bahwa dia membutuhkan seseorang untuk menemaninya ke bawah. Dia baru saja melahirkan. Dia mengatakan kepada mereka bahwa dia akan menunggum tapi akhirnya dia pergi. Dia ingian meihat bayi perempuannya, bahkan dia tidak bisa menahan dirinya.
Faith tampak berwarna merah cerah, dengan kulit yang tembus pandang dan belum terbentuk secara sempurna, ungkap Massey. Dia berada di dalam inkubator dengan lampu berwarna ungu terang, dan terdapat ventilator untuk membantunya bernapas lewat paru-parunya yang masih prematur.
“Saluran pernapasannya adalah yang terkecil dari yang kami punya,” kata Espiritu.
Tubuh kecil Faith ditutupi bahan yang membungkusnya untuk membuatnya tetap hangat. Beberapa hari kemudian, Massey bisa kembali ke rumah, tapi Faith harus tetap di rumah sakit untuk beberapa bulan ke depan.
Massey menghabiskan cuti hamilnya meninggalkan Manhattan untuk menjaga Faith. Ketika dia kembali bekerja, bosnya mengizinkannya untuk mengambil waktu istirahat makan siang selama dua jam untuk mengunjungi unit perawatan intensif neonatal. Para bayi dan orangtua datang dan pergi, tapi Faith dan Massey tetap di sana.
Dia selalu mengatakan ketika keluarganya hendak membawa bayinya pulang karena sebuah kursi mobil akan muncul di belakang tempat tidur bayi itu. Jadi ketika tiba waktunya untuk Faith kembali pulang, hampir empat bulan setelah kelahirannya, Massey membeli dua kursi mobil untuknya.
Itu terjadi pada Juli. Sekarang, berat Faith hampir mencapai 4,5 kilogram (10 pound).“Dia tersenyum sangat bahagia,” kata Massey. “Dia adalah bayi yang sangat bahagia. Segera setelah Anda berbicara dengannya, dia tersenyum.” Faith bisa tengkurap dan tangannya mampu mendorong tubuhnya ke atas, kata Massey, menggambarkanya saat bayinya berpose seperti yoga.
Espiritu melihat Faith dan Massey sehari setelah mereka meninggalkan NICU.
“Itu adalah hari yang bahagia bagi kami, bagi semua orang yang peduli terhadapnya,” katanya. “Melihatnya mulai dari ketika dia berukuran sangat kecil hingga dia tumbuh layaknya bayi pada umumnya, seolah-olah tidak ada yang terjadi padanya.”
Espiritu menyebut Faith sebagai “keajaiban.” Otaknya tidak mengalami kerusakan struktural, dia tidak membutuhkan bantuan oksigen pada saat dia boleh pulang, dan dia terhindar dari operasi besar, ujarnya, Namun, para dokter masih memberikan perhatian yang besar kepadanya saat dia tumbuh selama beberapa tahun mendatang.
“Saya pikir dia mengalahkan rintangan yang sangat besar, untuk pulang dengan cara yang dia lakukan,” kata Espiritu, menambahkan bahwa staf NYU Langone memberikan perawatan yang luar biasa terhadapnya, tapi tidak melakukan sesuatu yang luar biasa untuk bayi prematur. “Ini mengejutkan semua orang yang merawatnya, betapa kuatnya bayi itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar